PDIP vs Demokrat
Saling serang antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat masih terus terjadi setelah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku siap turun gunung di Pemilu 2024.
Mulai dari isu pembangunan infrastruktur sampai wacana pencapresan Ketua
Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan menjadi topik perdebatan panas.
Baca Juga: Wow Keren! Cantik Cantik Koruptor #PartaiMangkrak
Baca Juga: Percuma cari Bjorka lebih baik cari Harun Masiku #percumacaribjorka
Wacana yang sejatinya belum dikonfirmasi Demokrat ini rupanya mendapat
respons pedas dari kader PDIP, Adian Napitupulu. Anggota Komisi VII DPR ini secara tidak langsung mempertanyakan
kepercayaan diri AHY untuk mencalonkan diri sebagai RI 1.
Pasalnya menurut Adian, AHY belum mempunyai pengalaman sebagai pejabat
publik yang memadai. Adian juga sempat mengungkit pengunduran diri AHY dari
TNI sebelum fokus meneruskan karier politik keluarganya.
"Mencalonkan diri menjadi presiden, menurut saya, itu hak setiap warga
negara, siapapun boleh. Tapi kan di titik tertentu rakyat akan berpikir, apa
sih yang pernah dilakukan oleh AHY misalnya," kata Adian ketika hadir di
acara Kontroversi besutan Metro TV, dikutip Suara.com, Sabtu (24/9/2022)
Salah satu bentuk nihilnya kontribusi AHY, menurut Adian, adalah karena
putra sulung SBY itu belum pernah menjadi pejabat publik sama sekali. AHY
diketahui hanya pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun
2017 melawan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama.
"Bupati belum pernah, gubernur belum pernah, DPR RI belum pernah, masih
usia muda sudah mundur dari tentara (dan) tidak menyelesaikan jabatannya,
kira-kira seperti itu," ujar Adian.
Baca Juga: 10 Pekerjaan paling top saat ini Versi anak pasaran
Baca Juga: Uangnya kasih aja sama cleaning service di depan Wc tanpa cctv
"RT/RW belum pernah, Lurah belum pernah, lalu dia tidak pernah punya
pengalaman sebagai pejabat publik, lalu mau memimpin sebuah republik? Nah
itu kan, biarlah rakyat nanti akan memilih kepatutannya, kepantasannya,"
sambungnya.
Sindiran pedas ini Adian sampaikan setelah Partai Demokrat menilai PDIP
terlalu overthinking dengan kesiapan SBY untuk turun gunung di Pemilu 2024.
Namun bukan sekadar overthinking, Adian menilai pernyataan SBY adalah wujud serangan terstruktur kepada
pemerintah. Apalagi karena pernyataan SBY viral bersamaan dengan klaim AHY
soal era Joko Widodo yang dinilai cuma gunting pita.
Adian Napitupulu Bersikeras SBY Turun Gunung demi Anak
Sejak menjadi kontroversi, Adian bersikeras meyakini pernyataan SBY adalah
untuk melindungi anaknya di Pemilu 2024. Namun Adian menyayangkan cara yang ditempuh kurang etis karena
menimbulkan tuduhan serius.
"Itu tuduhan serius, mengetahui mendengar, ada tanda-tanda jadi itu bukan
dugaan, ada informasi yang masuk sama dia, dan itu bukan dugaan," terang
Adian dalam acara Catatan Demokrasi di tvOne, Rabu (21/9/2022).
"Apa maksudnya? Ini untuk memperjuangkan siapa, memperjuangkan anaknya,
apakah itu tujuan dia," sambungnya.
Adian pun menepis anggapan bahwa SBY menyatakan dugaannya untuk kepentingan
bersama. Sebab kemungkinan besar Demokrat baru bisa bertarung sebagai calon
ketiga di Pemilu 2024.
"Lalu untuk memastikan calonnnya tidak dua, sehingga anaknya punya peluang
lebih besar untuk menjadi calon ketiga dari pasangan ketiga dan sebagainya.
Dia harus bicara seperti itu, lalu pernyataannya sebenarnya untuk republik
ini untuk rakyat atau untuk kepentingan keluarganya," tuturnya.
Copas dari
https://www.suara.com/news/2022/09/24/202500/sindir-pedas-wacana-ahy-maju-capres-adian-napitupulu-rtrw-belum-pernah-lalu-mau-memimpin-sebuah-republik?page=all
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE