Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap penulis sekaligus pelukis di negara
itu Mehdi Bahman usai menerima wawancara dengan stasiun televisi Israel,
Kamis (29/12).
Israel National News melaporkan Bahman dihukum dengan tuduhan tindakan
spionase usai wawancara dengan media Israel, Channel 12 News.
Polisi Iran menangkap Bahman pada Oktober lalu beberapa hari usai wawancara
berlangsung. Ketika wawancara, dia menggambarkan apa yang terjadi di Iran
selama protes kematian Mahsa Amini berlangsung.
Usai ditangkap, sejumlah laporan menyebut Bahman dibawa ke penjara yang
terkenal berisi tahanan politik, Evin Prison.
Iran telah menjatuhkan hukuman mati setidaknya kepada enam orang yang
terlibat dalam protes Amini. Teheran juga mengeksekusi dua orang di depan
publik dengan cara digantung.
Mereka yang digantung di antaranya Majidreza Rahnavard dan Mohsen
Shekari.
Rahnavard dieksekusi pada pertengahan Desember. Sebelumnya, ia dituduh
menikam dua anggota pasukan keamanan pada 17 November di Masyhad. Tindakan
dia juga disebut melukai empat orang lain.
Lalu pada 8 Desember, Iran juga menggantung Shekari. Ia didakwa dengan
tuduhan berperang melawan Tuhan.
Sebelum vonis mati itu diberikan, Shekari dituding memblokir jalan dan
melukai seorang anggota milisi Basij, sayap militer Iran, pada 25
September.
Sepanjang 2022, Iran Human Right (IHR), melaporkan Iran mengeksekusi 504
orang. Jumlah itu disebut akan terus bertambah.
Negara Timur Tengah itu tengah bergejolak usai banyak warga Iran turun ke
jalan memprotes kematian Amini sejak September lalu. Mereka juga menuntut
kebebasan berekspresi dan kebebasan bagi perempuan di Iran.
copas dari
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20221230195830-120-894315/penulis-iran-divonis-mati-imbas-wawancara-media-israel-soal-amini
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE