Pada akhir tahun 2022, rasa bangga mendominasi Ukraina.
Setelah lebih dari 10 bulan perang, angkatan bersenjata Kyiv telah
membebaskan hampir separuh wilayah yang diduduki Rusia pada awal tahun.
“Di masa lalu, perasaan bangga ini hampir tidak dirasakan bagi sebagian
besar penduduk Ukraina, sekarang sudah menjadi masif,” kata Svetlana
Chunikhina, wakil presiden Asosiasi Psikolog Politik, sebuah kelompok di
Kyiv, dilansir dari Al Jazeera.
Ukraina sebelumnya mengalami dua pemberontakan populer anti-Rusia, yakni
pada tahun 2004 dan 2014. Tetapi setiap itu pula, pemerintah pro-Barat yang
baru terpilih dan didukung secara luas terperosok dalam skandal korupsi dan
perang wilayah di ruang kekuasaan.
Namun belakangan ini, warga Ukraina sangat mendukung Presiden Volodymyr
Zelensky, yang terpilih pada 2019 dengan memecahkan rekor 71 persen suara.
Sementara itu, pengaruh miliarder oligarki, yang pernah menguasai seluruh
wilayah dan cabang ekonomi dan secara luas dipandang sebagai dalang politik,
telah menyusut drastis.
“Persatuan pemerintah dan publik dalam memperjuangkan kemerdekaan dan
kebebasan Ukraina adalah realitas psikologis baru,” kata Chunikhina,
mengutip jajak pendapat baru-baru ini.
Perlawanan David-vs-Goliath terhadap pasukan Rusia yang pernah menjuluki
dirinya sendiri sebagai "tentara terbaik kedua di dunia" setelah Amerika
Serikat, mendominasi warga Ukraina. Harapannya, kemenangan militer yang akan
segera terjadi.
Sekitar 97 persen warga Ukraina bersikukuh bahwa kemenangan Kyiv atas
Moskwa sudah pasti, menurut sebuah survei oleh Rating Group, sebuah jajak
pendapat independen, yang dirilis pada akhir November 2022.
“Kami tidak hanya melawan musuh kami, tetapi kami juga mengajari sekutu
kami di Barat", kata Letnan Jenderal Ihor Romanenko, mantan wakil kepala
staf umum Ukraina, setelah drone Ukraina menyerang lapangan terbang
strategis jauh di dalam Rusia pada 5 Desember.
Hampir sebulan kemudian, pada hari pertama tahun 2023, pasukan Ukraina
menewaskan sedikitnya puluhan tentara Rusia dalam serangan besar di Donetsk,
salah satu serangan paling berdarah dalam perang tersebut.
Ukraina mencapai titik terendahnya pada tahun 2022. Jadi satu-satunya cara
adalah naik. Ini menurut sembilan dari 10 orang Ukraina memandang tahun 2023
dengan optimisme, dan hanya 6 persen yang pesimis, kata jajak pendapat
Rating Group.
Pernah sangat terpolarisasi antara provinsi timur dan selatan yang
berbahasa Rusia dan provinsi tengah dan barat yang berbahasa Ukraina, negara
bekas Soviet itu kini telah mengalami kesatuan emosional dan politik yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Di tenggara kota Mariupol, para penyintas saling membantu menemukan air dan
makanan di tengah baku tembak yang tak henti-hentinya.
copas dari https://www.kompas.com/global/read/2023/01/07/083100570/alasan-warga-ukraina-yakin-bisa-kalahkan-rusia-di-2023?page=all#page2
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE