Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan mendapat tekanan dan
ancaman dari Amerika Serikat karena keengganan negara jiran tersebut
menentang tindakan dan menganggap Hamas sebagai teroris.
Anwar dalam Sidang Parlemen di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan terkait
tekanan dan ancaman yang dilayangkan kepada Malaysia.
Pertama, ungkap dia, Duta Besar Malaysia di Washington DC telah dipanggil
oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang mempertanyakan keputusan
Malaysia mengenai masalah Arab-Israel, khususnya kekerasan Israel terhadap
Gaza.
“Dan Duta Besar kita dengan tegas menyatakan posisi kita,” kata Anwar.
Kedua, ia mengatakan Kementerian Luar Negeri Malaysia telah
menerima démarche (permohonan perantaraan) dari Kedutaan
Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur sebanyak dua kali, yakni pada 13
Oktober dan yang terbaru pada 30 Oktober.
“Meminta agar negara tidak meneruskan pendirian, terutama penolakan kita
untuk menganggap Hamas sebagai organisasi teroris,” ujar Anwar.
Ia mengatakan telah menjawab itu dalam aksi Himpunan Malaysia Bersama
Palestina di stadion Axiata Arena Bukit Jalil baru-baru ini.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar menegaskan bahwa Malaysia tetap pada
pendiriannya, atas pertimbangan kemanusiaan, dengan menganggap invasi yang
dilakukan Israel ilegal dari sudut pandang hukum dan kaidah
internasional.
Politik dan kekacauan yang terjadi di Gaza bukan terjadi pada bulan lalu,
hal itu telah berlangsung selama beberapa dekade, dan sejak tahun 1948, kata
Anwar.
Oleh karena itu, mengesampingkan segala kekerasan dan agresi, penjajahan
Israel di wilayah Arab dan Palestina tidak dapat dimaafkan.
Anwar lalu membandingkan sikap negara barat yang menganggap apa yang
dilakukan Rusia di Ukraina sebagai agresi, namun ketika Israel menjajah
wilayah Palestina selama puluhan tahun hal itu dianggap sah dan tidak
ditentang oleh mereka, termasuk Amerika Serikat.
Nelson Mandela dan Kongres Nasional Afrika selama puluhan tahun dianggap
oleh negara-negara barat sebagai organisasi teroris. Padahal, menurut Anwar,
yang mereka lakukan merupakan tindakan melawan kebrutalan apartheid yang
menjadi penjajah di Afrika Selatan.
Ia mengatakan apa yang dilakukan badan-badan tersebut, termasuk Hamas,
adalah memprotes pendudukan Israel dan kekerasan terhadap Palestina,
khususnya Gaza.
“Jadi pandangan kami konsisten,” kata Anwar menjawab pertanyaan Anggota
Parlemen Pulai Suhaizan Kaiat.
Copas dari
https://www.antaranews.com/berita/3801390/as-ancam-malaysia-yang-enggan-anggap-hamas-sebagai-teroris?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=menu_news
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE