Perdana Menteri Israel
BenjaminNetanyahu
menyebut agresi brutalnya ke Palestina untuk memerangi Hamas
berlanjut hingga 2025 mendatang.
Menurut laporan stasiun televisi Israel, Channel 12, Netanyahu bicara
demikian kepada kepala dewan lokal saat melakukan pertemuan di markas
komando Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Beersheba, Selasa (16/1).
Dalam pertemuan itu, ketua dewan lokal mengatakan kepada Netanyahu bahwa
sebagian besar penduduk di selatan Israel tidak ingin kembali ke rumah pada
saat ini.
Mereka lantas meminta Netanyahu menunda proses kepulangan warga dan terus
mendanai masa tinggal para warga yang mengungsi di pengungsian sementara
hingga musim panas tiba.
Netanyahu pun menerima permintaan itu. Dia berjanji bakal memberikan
bantuan keuangan dan menginstruksikan pejabat terkait untuk menyusun
kerangka kerja yang diperlukan, demikian dilaporkan Times of Israel.
"Kami bertekad untuk merehabilitasi kibbutz dan komunitas di wilayah amplop
Gaza, untuk mengembalikan penduduk ke rumah mereka, dan untuk memastikan
bahwa wilayah tersebut berkembang dan berkembang jauh lebih pesat
dibandingkan sebelum perang," kata Netanyahu dalam sambutan publik.
Pejabat-pejabat intelijen dan militer Israel sebelumnya mewanti-wanti bahwa
perang di Gaza bakal berlangsung selama setahun.
Meski pejabat Israel berulang kali mengklaim pasukan militernya menargetkan
Hamas, namun di beberapa kesempatan mereka justru terang-terangan menyatakan
ingin mengusir warga Palestina dari Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pekan ini juga menyatakan bahwa
pasukan militer saat ini telah menyudahi serangan di utara Gaza dan akan
fokus ke selatan.
Gaza selatan menjadi satu-satunya area di daerah kantong itu yang diklaim
Israel paling aman bagi warga sipil.
Jika serangan fokus ke selatan, warga sipil Gaza akan semakin terhimpit dan
terancam krisis kemanusiaan yang jauh lebih besar.
Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah menewaskan lebih dari 24.400
orang sejak diluncurkan awal Oktober lalu. Sebagian besar korban ialah anak
anak dan perempuan.
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE