Caplok Kanada-Greenland
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali membuat
pernyataan yang kontroversial. Ia menyebut berencana untuk mengambil alih
Kanada, Greenland, hingga kendali atas Terusan Panama.
Sejumlah
pertanyaan timbul terkait mengapa Trump secara blak-blakan menyatakan
niatnya untuk mengambil alih wilayah berdaulat itu, bahkan sempat mengancam
dengan akan mengerahkan kekuatan militer. Trump sendiri sudah secara jelas
membuat pernyataan yang meluruskan bahwa ia tidak akan melakukan hal ini
lebih jauh.
Meski begitu, sejumlah analisis menyebut bahwa hal
ini diprediksi tetap didalangi oleh visi 'America First' yang ditempatkan
Trump selaku jangkar dari kebijakannya. Ini didasari oleh munculnya poros
kekuatan baru yang telah berupaya melemahkan pengaruh Washington, yang
dimotori negara-negara seperti China, Rusia, Venezuela, dan Iran.
Tidak mungkin Trump akan mendapatkan apa yang diinginkannya
dengan Kanada, Panama, atau Greenland. Namun paling tidak, manuver Trump ini
akan memberikan tekanan yang lebih kuat kepada negara-negara itu agar lebih
mempertimbangkan kepentingan AS.
Jadi, strateginya ditujukan
untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik bagi AS. Contohnya adalah
diskon untuk kapal-kapal Amerika yang melintasi jalur air utama antara
Samudra Atlantik dan Pasifik.
Lalu, tekanan Trump ke Greenland
dapat membuka akses Amerika yang lebih besar ke mineral tanah jarang di
Greenland dan rute laut yang terungkap dengan mencairnya es kutub. Selain
itu, rencana invasi ke Kanada dapat memicu kesepakatan perdagangan baru
dengan yang mungkin menguntungkan produsen AS.
Namun, ancaman
Trump tersebut merupakan salah satu alasan kebijakan luar negerinya, bahwa
setiap negara harus secara agresif mengejar tujuan mereka secara sepihak
dengan cara yang pasti akan menguntungkan negara-negara kuat dan kaya
seperti AS.
"Sebagai presiden, saya telah menolak pendekatan
yang gagal di masa lalu, dan saya dengan bangga mengutamakan Amerika,
sebagaimana Anda seharusnya mengutamakan negara Anda. Tidak apa-apa, itulah
yang seharusnya Anda lakukan," kata Trump kepada Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada 2020.
Ini adalah doktrin yang diambil dari
kehidupan Trump yang selalu berusaha menjadi orang paling agresif di setiap
ruangan dalam mengejar 'kemenangan' atas lawan yang lebih lemah. Hal ini
menjelaskan pernyataannya bahwa Denmark harus menyerahkan Greenland. Jika
tidak, Trump berkata, "Saya akan mengenakan tarif yang sangat tinggi kepada
Denmark."
Pendekatan Trump yang keras juga menjelaskan mengapa
ia melihat sedikit perbedaan antara sekutu dan musuh AS. Ia, misalnya,
mengeluh pada hari Selasa bahwa Kanada, teman geografis terdekat Amerika,
menumpang dari payung pertahanan AS dan karenanya harus menjadi bagian dari
Negeri Paman Sam daripada bangsa.
Mengirim pasukan untuk merebut
Terusan Panama atau Greenland mungkin bertentangan dengan peringatan
kampanye Trump bahwa AS harus menghindari keterlibatan asing baru. Namun,
hal itu merupakan contoh ideologi 'America First'.
Bayang-Bayang China
Trump mencirikan keputusan AS untuk menyerahkan Terusan Panama pada tahun 1999 berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Jimmy Carter sebagai kebodohan. Ia mengklaim secara keliru bahwa kapal-kapal Amerika didiskriminasi dalam biaya transit dan bahwa China, bukan Panama, yang mengoperasikan jalur air tersebut.
"Kami memberikan Terusan Panama ke Panama. Kami tidak memberikannya ke China, dan mereka telah menyalahgunakannya," kata Trump tepat sebelum jenazah Carter tiba di Washington sebelum pemakaman kenegaraan pada Kamis (9/1/2025).
Marco Rubio, senator yang dipilih Trump untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, memiliki pandangan yang sama dengan bos barunya dalam urusan hemisferik. Senator Florida itu mengatakan pada 2022 lalu bahwa China menggunakan pengaruh ekonomi dengan cara yang merugikan ekonomi regional dan memperkuat kartel yang mengekspor fentanil ke AS.
"Mereka melakukan ini karena mereka tahu bahwa kekacauan di Amerika Latin dan Karibia akan sangat merugikan kita, membuat kita tidak stabil, yang mereka pandang sebagai saingan utama dan utama mereka," kata Rubio.
"Kita tidak bisa membiarkan Partai Komunis China memperluas pengaruhnya dan menyerap Amerika Latin dan Karibia ke dalam blok politik-ekonomi swasta."
Copas
https://www.cnbcindonesia.com/news/20250109085947-4-601821/alasan-trump-ingin-as-caplok-kanada-greenland-panama-pakai-militer
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE