Demo Kematian Mahsa Amini di Iran
Iran telah diguncang aksi demo besar di beberapa kota sejak Mahsa Amini
meninggal dalam tahanan polisi pada 16 September, tiga hari setelah
ditangkap polisi moral.
Mahsa Amini awalnya ditangkap polisi moral karena karena disebut tak
memakai jilbab dengan sempurna.
Baca Juga: Hukum Mati Koruptor mustahil Tunggu 1000 tahun lagi #NKRIkoruptor #NegaraKorupsi
Baca Juga: Percuma cari Bjorka lebih baik cari Harun Masiku #percumacaribjorka
Sejak Mahsa Amini diumumkan meninggal dunia, aksi protes pecah dan menyebar
di seluruh Iran. Beberapa negara turut menggelar aksi solidaritas.
Demo telah berkobar di Iran selama delapan malam berturut-turut hingga
Jumat (23/4/2022), bentrokan antara pedemo dan aparat penjaga keamanan
terjadi di beberapa lokasi.
Demo kematian Mahsa Amini di Iran hingga Jumat disebut tewaskan 50 orang
atau lebih banyak daripada yang dilaporkan secara resmi oleh pemerintah
negara itu.
Baca Juga: Yosef parera Tiktoker tersangka koruptor senggol dong #rumahpancasila #sudrajaddimyati
Baca Juga: Kapolda Sumut panen raya 28 Polisi dipecat #PanenrayaPolisi #IniMedanBung
Demo yang kali ini mengguncang Iran adalah yang terbesar sejak 2019, ketika
pasukan keamanan menindak keras para demonstran, di mana 1.500 orang
dilaporkan tewas.
Dilansir Newsweek, berikut kronologi demo kematian Mahsa Amini di
Iran.
13 September: Mahsa Amini ditangkap
Mahsa Amini, yang berasal dari Kota Saqez, ditangkap di Teheran oleh polisi
moral Iran pada 13 September.
Polisi moral menuduh Mahsa Amini melanggar aturan negara yang mewajibkan
wanita untuk menutupi rambut mereka sepenuhnya dengan jilbab.
Baca Juga: Demonstrasi bermanfaat donk? jangan asal demo asal mangap
Polisi moral adalah bagian dari Pasukan Penegakan Hukum Iran (LEF).
Mahsa Amini dilaporkan dipukuli setelah ditangkap dan dipindahkan ke Pusat
Penahanan Vozara di Teheran.
16 September: Mahsa Amini meninggal
Mahsa Amini meninggal di rumah sakit setelah mengalami koma selama tiga
hari.
Pihak berwenang Iran mengatakan, dia mengalami serangan jantung, tetapi
keluarga Mahsa Amini membantah laporan itu.
Pakar PBB mengutip beberapa laporan yang mengatakan bahwa Mahsa Amini
meninggal akibat penyiksaan dan perlakuan buruk oleh pihak berwenang.
16 September: aksi demo dimulai
Ribuan demonstran turun ke jalan di sejumlah kota seperti Teheran, Ilam,
Isfahan, Mahabad, Saqez, Sari, dan Tabriz.
Mereka menuntut pertanggungjawaban atas kematian Mahsa Amini dan
diakhirinya kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan
di Iran.
Pakar PBB menggambarkan aksi protes berjalan damai. Tetapi kemudian
personel keamanan Iran menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk menahan
para aktivis.
Sementara itu, perempuan Iran membakar jilbab dan memotong rambut untuk
memprotes kurangnya hak-hak perempuan di negara mereka.
Hak Asasi Manusia Iran (IHR), sebuah organisasi non-pemerintah yang
berbasis di Oslo, Norwegia, mengatakan pada Kamis (22/9/2022) bahwa demo
telah menyebar ke lebih dari 30 kota di Iran.
19 September: Internet dimatikan di tengah demo
Iran mulai membatasi akses ke internet mulai Senin (19/9/2022), menyebabkan
informasi tentang demo terbatas.
Namun, video kekerasan menyebar di jaringan media sosial.
Pada Rabu (21/9/2022), Iran memblokir akses ke Instagram dan WhatsApp, dua
dari jaringan media sosial aktif yang tersisa di negara itu.
22 September: Polisi moral disanksi AS, PBB merespons
Pada Kamis, Kementerian Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi kepada polisi
moral Iran dan tujuh pejabat atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di
negara itu.
Ketujuh orang itu termasuk Haji Ahmad Mirzaei dan Mohammad Rostami Cheshmeh
Gachi, pejabat senior di polisi moral.
Para pakar PBB merespons situasi di Iran melalui pernyataan yang keras.
“Kami sangat mengutuk penggunaan kekerasan fisik terhadap perempuan dan
penolakan martabat manusia yang mendasar ketika menegakkan kebijakan jilbab
wajib yang ditahbiskan oleh otoritas negara,” bunyi pernyataan itu.
“Kami meminta pihak berwenang Iran untuk mengadakan penyelidikan yang
independen, tidak memihak, dan secepatnya atas kematian Amini,” sambung
pernyataan itu.
copas dari
https://www.kompas.com/global/read/2022/09/24/183100170/kronologi-demo-kematian-mahsa-amini-di-iran-8-malam-berturut-turut-50?page=all#page2
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE