Mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Ridwan Soplanit kini jadi saksi pada sidang obstruction of justice pembunuhan Yosua atau Brigadir J atas terdakwa Irfan Widyanto yang
digelar di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).
Adapun Ridwan Soplanit merupakan salah satu sosok pertama yang hadir di TKP Duren Tiga usai Ferdy Sambo dan tersangka lainnya menembak Yosua hingga tewas pada Juli
lalu.
@pasarrela #bjorka #koruptor #harunmasiku #bssn ♬ suara asli - Pasar Rela
Ridwan memberikan kesaksian mengejutkan saat dirinya menyaksikan sosok
eks Kadiv Propam tersebut usai melancarkan aksi kejinya membunuh ajudannya
sendiri.
Mata Sambo berkaca-kaca hingga pukul tembok usai tembak Yosua
Ridwan menyaksikan secara langsung bagaimana reaksi eks Kadiv Propam itu
usai menghabisi nyawa ajudannya sendiri. Pasca insiden terjadi, Ridwan
melihat Sambo berdiri sembari menahan emosi di samping tubuh Yosua yang
tak bernyawa.
Bahkan, Ridwan mengaku dirinya melihat mata Sambo berkaca-kaca layaknya
orang yang menahan tangis. Sambo juga sekali dua kali memukuli tembok
untuk melampiaskan emosinya.
"Sambil ngobrol tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras
kemudian kepalanya nyandar di tembok. Saya lihat FS matanya sudah
berkaca-kaca, seperti sudah mau menangis, tampak sedih," jelas Ridwan
dalam persidangan.
Ridwan mendengar pengakuan Sambo habisi nyawa Yosua
Ridwan juga dalam kesempatan yang sama mendengar pengakuan Sambo yang
menghabisi Yosua dipicu oleh sebuah kejadian di Magelang sebelum
terjadinya insiden.
Adapun Sambo mengaku istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan Yosua
sehingga mendorongnya untuk menghabisi nyawa ajudannya itu.
"Ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini juga sebelumnya di
Magelang," kata Ridwan menirukan ucapan Sambo.
Beberkan soal senjata: HS dan Glock dibawa anak buah Sambo
Ridwan juga melihat sepucuk senjata api yang diduga digunakan Sambo Cs
untuk menghabisi nyawa Yosua. Beberapa butir selongsong peluru yang sudah
ditembakkan juga terlihat berceceran di lantai.
Sayangnya, Ridwan tak mengingat secara jelas spesifikasi senjata yang ia
lihat.
"Senjata masih ada. Saya lihat ada senjata satu. Saat itu saya belum
melihat langsung untuk spesifik jenis senjata," lanjutnya.
Terkait dengan olah pistol tersebut, Ridwan juga mengungkap barang bukti
senjata yang digunakan untuk membunuh Brigadir J sempat dikantongi oleh
anak buah Sambo.
Sosok anak buah Ferdy Sambo yang mengambil senpi barang bukti itu adalah
Kombes Pol Susanto, eks Kabag Gakkum Roprovost Divpropam.
"Saat itu dia mengambil barang bukti senpi yang sudah dimasukkan ke dalam
kantong,” beber Ridwan.
Susanto mengantongi senjata barang bukti pistol jenis HS dan Glock-17
dengan dalih kasus tersebut melibatkan dua anggota Polri. Selain itu,
Susanto juga mengantongi barang bukti lainnya seperti selongsong dan
magasin peluru.
“Yang diamankan (Susanto) saat itu hanya senpi, magazin, dan peluru.
Adapun barang bukti lain diamankan di Polres,” ungkap Ridwan.
Permintaan 'aneh' Ferdy Sambo ke Ridwan Soplanit
Usai menyaksikan kengerian tersebut, Ridwan Soplanit meminta izin
terlebih dahulu untuk olah TKP ke Sambo.
"Mohon izin Jenderal, saya harus segera panggil tim olah TKP saya," kata
Ridwan mengungkap ucapannya kepada Sambo waktu itu.
Sambo ternyata tak melarang Ridwan untuk melakukan olah TKP. Namun eks
Kadiv Propam tersebut mengajukan permintaan 'aneh' kepada Ridwan yakni
agar tak memberi tahu ke khalayak ramai soal insiden di Duren Tiga
itu.
"Pada saat itu FS bilang 'kamu panggil tim olah TKP mu tapi nggak usah
ribut-ribut, nggak usah ramai-ramai di luar. Kamu tidak usah
ngomong-ngomong dulu kemana-mana, panggil aja olah TKP nya ke sini',"
pungkas Ridwan.
Copas dari
https://www.suara.com/news/2022/11/03/151835/kesaksian-mengejutkan-ridwan-soplanit-usai-tiba-di-tkp-duren-tiga-mata-berkaca-kaca-hingga-permintaan-aneh-sambo
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE