Ukraina menggempur balik tentara Rusia di Soledar,
Donetsk. Begitu kuat perlawanan Ukraina, tentara Rusia sampai-sampai
dilaporkan harus melangkahi jasad teman sendiri ketika berjalan.
"Musuh benar-benar harus melangkahi jasad-jasad tentara mereka sendiri
ketika menggunakan artileri, sistem MLRS, dan mortar," ujar Wakil Menteri
Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, seperti dikutip Reuters, Selasa
(10/1).
Reuters melaporkan bahwa awalnya, pasukan Ukraina berhasil memukul
mundur pasukan Rusia yang hendak merebut kota tersebut.
Namun kemudian, pasukan bayaran Rusia menyerang balik dengan taktik baru.
Karena kedua kubu pantang mundur, pertempuran pun kian sengit.
"Mereka terus menyerang secara berkala, tapi yang terluka akhirnya tewas
begitu saja di tempat, baik itu karena udara sangat dingin atau kehilangan
banyak darah. Tak ada yang menolong atau mengangkut jasad mereka dari
medan tempur."
Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa para tentara Ukraina di
Bakhmut dan Soledar masih bertahan meski pertempuran masih
sengit dan kawasan itu sudah hancur lebur.
Menurutnya, pertempuran paling sengit pecah di Soledar, di mana sudah tak
ada lagi tembok berdiri dan jalanan dipenuhi jasad tentara Rusia.
"Berkat kegigihan tentara kami di Soledar, kami bisa menambah waktu dan
kekuatan untuk Ukraina," tutur Zelensky.
Ia tak menjabarkan lebih lanjut "waktu dan kekuatan" yang dimaksud.
Namun, para pejabat Ukraina mengungkap bahwa mereka tengah bersiap untuk
menghadapi serangan besar terbaru Rusia.
Zelensky pun tak tinggal diam. Ia terus menabung bantuan persenjataan
dari negara-negara Barat untuk digunakan jika sewaktu-waktu Rusia
melancarkan serangan masif.
Gayung bersambut, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat juga sudah
berjanji bakal memberikan bantuan kendaraan tempur tambahan ke
Ukraina.
Ukraina ingin memastikan agar mereka tak kehilangan momentum kemenangan.
Belakangan, Rusia memang dilaporkan mulai kewalahan menghadapi perlawanan
sengit Ukraina.
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE