Varian JN.1 disebut-sebut menjadi pemicu kenaikan kasus COVID-19 saat ini,
termasuk di Indonesia dan Singapura. Baru-baru ini, muncul laporan seorang
pasien COVID-19 dengan infeksi varian JN.1 meninggal dunia di Batam, dalam
keadaan memiliki riwayat penyakit komorbid dan belum divaksin booster.
Diketahui, pasien JN.1 tersebut sempat dirawat di ICU dan mengalami gejala
berat. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia
Tarmizi menyebut, pasien tersebut baru menerima satu dosis vaksin
COVID-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut, varian JN.1
memiliki kemampuan tinggi dalam menyebar. Lantas, bagaimana dengan tingkat
keparahan gejalanya?
"Pertumbuhan JN.1 yang berkelanjutan menunjukkan bahwa virus ini lebih
mudah menular atau lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh
kita," terang pihak CDC dikutip dari Mirror News UK, Rabu
(27/12/2023).
"Saat ini, tidak ada bukti bahwa JN.1 menimbulkan peningkatan risiko
publikasi kesehatan dibandingkan varian lain yang beredar saat ini,"
terangnya lebih lanjut.
Menurutnya, varian COVID yang berbeda memang bisa menimbulkan gejala yang
berbeda juga. Namun para ahli memperingatkan, sulit untuk mengetahui
perubahan kecil gejala pasien COVID-19 dengan infeksi varian yang
berbeda.
Pasalnya, masyarakat memiliki tingkat antibodi yang beragam, yang diperoleh
dari vaksin, infeksi alamiah, maupun keduanya.
"Saat ini tidak diketahui apakah infeksi JN.1 menimbulkan gejala yang
berbeda dari varian lainnya. Jenis gejala dan seberapa parahnya biasanya
lebih bergantung pada kekebalan dan kesehatan seseorang secara keseluruhan
dibandingkan varian yang menyebabkan infeksi," jelas CDC.
Sejauh ini, diketahui bahwa gejala COVID-19 dengan infeksi varian JN.1
mirip dengan penyakit lain yang seringkali muncul saat musim dingin seperti
flu, pilek, atau infeksi saluran pernapasan. Gejala tersebut berupa:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Demam
- Perubahan atau hilangnya rasa atau bau
- Hidung mampet dan pilek
- Kelelahan
- 'Brain fog'
- Sesak napas
- Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan)
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE