Fraksi-fraksi di DPRD Medan mengkritik program dan pelayanan kesehatan Pemko Medan. Kritikan tersebut disampaikan dalam rapat Penyampaian Laporan Hasil
Pembahasan R-APBD, Pendapat Fraksi-Fraksi DPRD Kota Medan dan
Penandatanganan Pengambilan Keputusan DPRD Kota Medan sekaligus Persetujuan
bersama DPRD Kota Medan dengan Kepala Daerah Atas Ranperda Kota medan
tentang R-APBD Kota Medan tahun anggaran 2024, Senin (20/11/2023).
Ketua Fraksi PDIP Medan Robi Barus menilai sejauh ini masih banyak
Puskesmas di Medan yang pelayanannya kurang baik. "Wali Kota Medan
menjelaskan akan dilakukan perbaikan kualitas penyelenggaraan program UHC,
Jaminan Kesehatan Medan Berkah, termasuk meningkatkan kinerja pelayanan
kesehatan di tingkat Puskesmas maupun di rumah sakit rujukan," jelasnya.
Namun, kata Robi pihaknya masih sering menerima keluhan warga terkait
pelayanan Puskesmas Kota Medan yang kurang baik.
"Atas penjelasan itu, kami mendesak agar benar-benar dilaksanakan
pengawasan yang ketat. Sehingga keluhan seperti ketersediaan obat di
Puskesmas yang terbatas dan jam buka pelayanan di Puskesmas yang kerap
terlambat itu bisa ditindaklanjuti," ucapnya.
Menurutnya, banyak keluhan warga tentang terlambatnya jam Puskesmas
beroperasi karena belum adanya petugas di tempat. "Sering juga pasien rawat
inap di suruh pulang sementara kesehatan pasien belum benar-benar pulih. Ada
juga keluhan ruang rawat inap pasien peserta UHC dan JKMD dikatakan pihak
rumah sakit sudah penuh," terangnya.
Untuk itu, Robi berharap agar kiranya Pemko Medan lebih serius dalam penanganan di rumah sakit.
Hal senada juga diungkapkan, anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Haris
Damanik. Ia mengatakan, masih tingginya kasus Tuberkolosis (TBC) di Kota
Medan jadi salah satu indikator.
Padahal menurut Haris, kasus Tuberkolosis ini merupakan kasus menular.
Sehingga perlu penanganan serius dalam hal tersebut.
"Berdasarkan data, Dinas Kesehatan sejak Januari-Juni 2023 tercatat ada
4.000 kasus TBC. Jumlah ini nyaris setengah dari kasus yang tercatat 2022
sebanyak 10.100 kasus," jelasnya.
Artinya dikatakan Haris penyakit TBC di Kota Medan terus bertambah dan
harus menjadi perhatian khusus Dinkes karena penyakit tersebut penyakit
menular.
"Fraksi Gerindra mengimbau agar pihak Dinkes terus mendorong para nakes
untuk melakukan pengobatan sesuai standar Kemenkes," jelasnya.
Selain itu anggota Fraksi PAN Erwin Sugesti juga mengkritik program
pelayanan kesehatan Pemko Medan. "Akhir-akhir ini banyak keluhan yang kami terima terkait pelayanan
Posyandu Kota Medan. Berdasarkan laporan, ada beberapa tim kesehatan di
Posyandu yang menolak menimbang balita dengan berbagai alasan,"
jelasnya.
Selain itu, beberapa fasilitas Posyandu juga cukup miris dan menyedihkan.
"Untuk itu kami minta Pemko Medan juga lebih memperhatikan fasilitas Posyandu di seluruh Kota Medan,"
pungkasnya.
copas dari
https://medan.tribunnews.com/2023/11/21/warga-banyak-mengeluh-fraksi-fraksi-di-dprd-kritik-layanan-kesehatan-pemko-medan
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE