Bjorka vs BSSN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan kewajiban Badan Siber dan Sandi Negara
atau BSSN melindungi semua institusi pemerintah dari serangan siber. Pernyataan
disampaikannya lewat podcast BSSN, Kamis 29 September 2022, di antara
rentetan peretasaan oleh pemilik nama akun Bjorka yang masih terjadi.
“Jangan sampai diacak-acak. Mereka (semua institusi) juga harus
kooperatif dengan kalian,” kata Luhut kepada juru bicara BSSN, Ariandi
Putra, lawan wawancaranya, seperti dipantau dari kanal YouTube.
Baca Juga: Percuma cari Bjorka lebih baik cari Harun Masiku #percumacaribjorka
Baca Juga: Boroskan Anggaran tangkap bjorka? Harun Masiku aja gak becus nangkapnya
Ia mengajari agar BSSN praktik latihan menguji dan mencari untuk
menemukan celah keamanan untuk kemudian menambalnya. Luhut memisalkan
lembaga seperti perbankan dan BUMN Pertamina.
@pasarrela #bjorka #koruptor #harunmasiku #bssn ♬ suara asli - Pasar Rela
"Sistem sudah bagus atau belum? Kurangnya apa? Itu semua karena
serangan-serangan siber bisa ke sana,” kata Luhut yang juga mengingatkan
untuk menjaga Kementerian Pertahanan dan TNI di semua matra.
Luhut juga menegaskan orang-orang yang bekerja di BSSN seluruhnya
profesional. “Jangan ada orang-orang di dalam yang berpolitik. Kalian
itu satu saja, NKRI,” kata Luhut.
Sebaliknya, Luhut mengatakan mendukung program BSSN yang tak
henti-hentinya berusaha mendekatkan diri dan mengajarkan tentang
kesadaran di dunia siber. “Anak-anak muda seperti generasi kamu
(Ariandi) harus tahu semua. Kalau orang tua atau sepuh sudah
nggak usah diberitahu,” kata Luhut.
Aksi Terbaru Bjorka
Salah satu peretas yang ramai dibicarakan belakangan ini adalah Bjorka.
Ia menjadi salah satu contoh terduga pelaku yang mencuri data di
berbagai instansi. Jejak Bjorka antara lain ada pada pembobolan data
jpelanggan Indihome dan Telkom pada Agustus lalu.
Kemudian, Bjorka melanjutkan dengan menjual 1,3 miliar data registrasi
SIM card yang di dalamnya terdapat data seperti NIK, nomor telepon, operator telekomunikasi dan tanggal pendaftaran. Data
tersebut tersimpan sebanyak 87 GB dan disebutkan berasal dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Sasaran Bjorka selanjutnya pada 105 juta data penduduk Indonesia yang
diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU, karena ada informasi
tempat pemungutan suara (TPS). Akun itu juga mengaku membocorkan ribuan
dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca Juga: Apa akibatnya bila ilmu Bjorka berkembang? #stopbeingidiot
Baca Juga: Apa gunanya menangkap seorang Bjorka?
Data tersebut adalah dokumen pada periode 2019-2021. "Termasuk kumpulan
surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label
rahasia," tulis akun Bjorka saat itu.but.
Adapun selain data rahasia BIN, Bjorka juga mempublikasikan data
lainnya seperti data pribadi Menteri Kominfo Johnny G.
Plate. Ke depan, si hacker menyatakan rencananya untuk membuka data pelanggan
dari MyPertamina. Namun yang sudah dilakukannya terbaru adalah mengolok
Kepala BSSN Hinsa Siburian dan membocorkan data pribadinya.
Copas dari
https://tekno.tempo.co/read/1639894/luhut-ajari-bssn-hadapi-ancaman-serangan-siber-bjorka-dkk
No comments:
Post a Comment
Yang Sopan yang Sesuai dengan UU ITE